Akustik
merupakan teori yang membahas tentang gelombang suara dan perambatannya dalam
suatu medium. Sedangkann akustik kelautan adalah teori yang membahas tentang
gelombang suara dan perambantannya dalam suatu medium air laut. Akustik
kelautan merupakan satu bidang kelautan yang umendeteksi target di kolom perairan dan dasar perairan
dengan menggunakan suara sebagai mediannya. Studi kelautan dengan menggunakan
akustik sangat m embantu peneliti untuk mengetahui objek yang berada di kolom
dan dasar perairan. Objek ini dapat berupa plankton, ikan, jenis subtrat maupun
kandungan minyak yang berada di bawah dasar perairan.
Perkembangan
akustik yang sangat pesat pada saat Perang Dunia pertama terutama digunakan
untuk pendeteksian kapal-kapal selam yang ada dibawah laut. Pendeteksian ini
menggunakan 12 hydrophone (yang setara
dengan microphone untuk penggunaan didarat) yang diletakan memanjang di bawah
kapal laut untuk mendengarkan sinyal suara yang berasal dari kapal selam.
Setelah Perang Dunia I, perkembangan akustik kelautan cenderung stgnan ini
dikarenakan pada saat itu belum adanya perkembangan lebih lanjut dan
penggunakan akustik kelautan lebih difokuskan untuk keperluan militer. Pada
saat Perang Dunia di mulai penggunakaan akustik kembali berkembang dengan
pesat. Penggunaan torpedo yang menggunakan sinyal akustik untuk mencari kapal
musuh adalah penemuan yang hebat pada jaman itu.
Setelah
selesainya Perang Dunia II, akustik tidak hanya digunakan untuk keperluan
militer saja, tetapi akustik banyak digunakan untuk keperluan non-militer
diantaranya mempelajari proses
perambatan suara didalam medium air; penelitian sifat-sifat akustik dari air
dan benda-benda bawah air; pengamatan benda-benda dari echo yang mereka
hasilkan; pendeteksian sumber-sumber suara bawah air; komunikasi dan penetapan
posisi dengan alat akustik bawah air.
Pada dekade
tahun tujuh puluhan barulah secara intensif diterapkan dalam pendeteksian dan pendugaan
stok ikan, yakni dengan dikembangkannya analog echo-integrator dan echo
counter. Perkembangan yang menyolok ini tidak hanya di Inggris tetapi juga di
Norwegia, Amerika, Jepang, Jerman dan sebagainya.
Kemudian setelah
diketemukan digital echo integrator dual beam acoustic system, split beam
acoustic system, quasy ideal beam system dan aneka echo processor canggih
lainnya, barulah ketelitian dan ketepatan pendugaan stock ikan dapat
ditingkatkan sehingga akhir-akhir ini peralatan akustik menjadi peralatan
standar dalam pendugaan stock ikan dan manajemen sumberdaya perikanan.
Ruang
Lingkup Akustik Kelautan
·
Militer
Alat akustik
digunakan untuk kegiatan militer dan sangat canggih untuk saat ini. Negara
Amerika telah mengembangkan akustik dan menghasilkan suatu Akustik Perangkat
Long Range (LRAD), perangkat jarak jauh yang berasal dan peringatan beam yang
diarahkan akustik. LRAD dikembangkan untuk berkomunikasi pada rentang
operasional dengan kewenangan dan unggul dalam tinggi kebisingan pada
lingkungan ambient. LRAD dirancang untuk
komunikasi di 300 meter diatas
tanah dan 500 + meter di atas air, LRAD juga dapat mengeluarkan nada peringatan
·
Biologi Kelautan
Suatu kajian
Pengetahuan dalam menentukan jenis spesies, tingkah laku ikan serta lainnya.
·
Perkapalan
Perancangan alat
tangkap berbasis akustik agar hasil tangkapan maksimal dan tidak tepat sasaran,
karena dengan akustik dapat dideteksi kumpulan suatu ikan.
·
Pemetaan
Data dari
pengukuran kedalaman dengan alat akustik nantinya dapat dijadikan suatu peta
dasar laut.
·
Oseanografi kelautan
Suatu kajian
Pengetahuan yang mempelajari tentang
sifat-sifat laut, baik dalam kimia, fisik, maupun bio-geo dan hal – hal yang
bersifat kelautan lainnya menggunakan suatu alat akustik.
·
Industri
Penentuan lokasi
yang sesuai dengan metode pendeteksian dasar laut dan menganalisis dampak yang
akan terjadi jika industri tersebut dibangun didaerah tersebut.
Manfaat
Akustik kelautan
Manfaat akustik
meliputi aplikasi dalam survei kelautan, budidaya perairan, penelitian tingkah
laku ikan, aplikasi dalam studi penampilan dan selektivitas alat tangkap,
bioakustik. Aplikasi dalam survei kelautan untuk menduga spesies ikan,
dengan akustik kita dapat menduga spesies ikan yang ada di daerah tertentu
dengan menggunakan pantulan dari suara, semua spesies mempunyi target strengh
yang berbeda-beda. Aplikasi dalam dunia budidaya untuk pendugaan jumlah ekor,
biomass dari ikan dalam jaring/kurungan pembesaran untuk menduga ukuran dari
individu ikan dalam jaring kurungan, memantau tingkah laku ikan dengan acoustic
tagging.
Aplikasi akustik
dalam tingkah laku ikan meliputi pergerakkan migrasi ikan dengan acoustic
tagging, orientasi target (tilt angle), reaksi menghindar terhadap gerak kapal
survei dan alat tangkap, respon terhadap rangsangan/stimuli cahaya, suara,
listrik, hidrodinamika, komia, mekanik dan sebagainya. Aplikasi dalam studi
penampilan dan selektivitas alat tangkap ikan meliputi pembukaan mulut trawl
dan kedalaman, selektivitas penagkapan dengan melihat ukuran ikan target.
Penggunaan
Teknologi Akustik bawah air dalam Eksplorasi Laut dan Perikanan
Secara garis
besar pengunaan akustik bawah air dalam kelautan dan perikanan dapat
dikelompokkan menjadi lima yakni untuk survey, bududaya perairan, penelitian
tingkah laku ikan, mempelajari penampilan dan selektifitas alat-alat
penangkapan ikan dan lain-lain. Dalam survey kelautan dapat digunakan untuk
menduga spesies ikan, menduga ukuran individu ikan, kelimpahan/stok sumberdaya
hayati laut (plankton dan ikan).
Aplikasi dalam
budidaya perairan dapat digunakan dalam penentuan/pendugaan jumlah biomass dari
ikan dalam jaring/ kurungan pembesaran (penned fish/enclosure), untuk menduga
ukuran individu ikan dalam jaring/kurungan dan untuk memantau tingkah laku ikan
(dengan telemetering tags), khususnya aktifitas makan (feeding activity).
Sedangkan dalam
penelitian tingkah laku ikan dapat digunakan untuk pergerakan/migrasi ikan
(vertical dan horizontal) dan orientasi ikan (tilt angel), reaksi menghindar
(avoidance) tewrhadap gerak kapal dan alat penangkapan ikan, respon terhadap
rangsangan (stimuli) cahaya, suara, listrik, hydrodinamika, kimia, mekanik dan
sebagainya.
Untuk kegiatan
aplikasi studi penampilan dan slektifitas alat penangkapan ikan terutama dalam
studi pembukaan mulut trawl, kedalam, posisi dan sebagainya. Dalam slektifitas
penangkapan (prosentase ikan yang tertangkap terhadap yang terdeteksi didepan
mulut trawl atau didalam lingkaran purse seine).
Kegiatan lain
yang dapat dikaji dengan teknologi akustik bawah air adalah sifat sifat-sifat
akustik dari air laut dan obyek bawah air, pendeteksian kapal selam dan
obyek-obyek lainya.
Menurut Arnaya
(1991) Kegunaan lain dari akustik bawah air adalah untuk penentuan kedalaman
air dalam pelayaran, jenis dan komposisi dasar laut (lumpur, pasir, kerikil,
karang dan sebagainya), untuk penentuan contour dasar laut, lokasi kapal
berlabuh atau pemasangan bangunan laut, untuk eksplorasi minyak dan mineral
didasar laut, mempelajari proses sedimentasi dan untuk pertahanan keamanan
(pendeteksian kapal-kapal selam dengan pemasangan buoy-system)
Penerapan
Teknologi Akustik Bawah Air Untuk Eksplorasi dan Eksploitasi Sumberdaya
Non-Hayati Laut
a. Pengukuran
Kedalaman Dasar Laut (Bathymetry)
Pengukuran
kedalaman dasar laut dapat dilakukan dengan Conventional Depth Echo Sounder
dimana kedalaman dasar laut dapat dihitung dari perbedaan waktu antara
pengiriman dan penerimaan pulsa suara. Dengan pertimbangan sistim Side-Scan
Sonar pada saat ini, pengukuran kedalaman dasar laut (bathymetry) dapat
dilaksanakan bersama-sama dengan pemetaan dasar laut (Sea Bed Mapping) dan
pengidentifikasian jenis-jenis lapisan sedimen dibawah dasar laut (subbottom
profilers).
b. Pengidentifikasian
Jenis-jenis Lapisan Sedimen Dasar Laut (Subbottom Profilers)
Seperti telah
disebutkan diatas bahwa dengan teknologi akustik bawah air, peralatan side-scan
sonar yang mutahir dilengkapi dengan subbottom profilers dengan menggunakan
prekuensi yang lebih rendah dan sinyal impulsif yang bertenaga tinggi yang
digunakan untuk penetrasi kedalam lapisan-lapisan sedimen dibawah dasar laut.
Dengan adanya klasifikasi lapisan sedimen dasar laut dapat menunjang dalam
menentukkan kandungan mineral dasar laut
dalam. Dengan demikian teknologi akustik bawah air dapat menunjang esplorasi
sumberdaya non hayati laut.
c. Pemetaan
Dasar Laut (Sea bed Mapping)
Dengan teknologi side-scan sonar dalam pemetaan
dasar laut, dapat mengahsilkan tampilan peta dasar laut dalam tiga dimensi.
Dengan teknologi akustik bawah air yang canggih ini dan dikombinasikan dengan
data dari subbottom profilers, akan diperoleh peta dasar laut yang lengkap dan
rinci. Peta dasar laut yang lengkap dan rinci ini dapat digunakan untuk
menunjang penginterpretasian struktur geologi bawah dasar laut dan kemudian
dapat digunakan untuk mencari mineral bawah dasar laut.
d. Pencarian
kapal-kapal karam didasar laut
Pencarian
kapal-kapal karam dapat ditunjang dengan teknologi side-scan sonar baik untuk
untuk kapal yang sebagian terbenam di dasar laut ataupun untuk kapal yang
keseluruhannya terbenam dibawah dasar laut. Dengan teknologi ini, lokasi kapal
karam dapat ditentukan dengan tepat. Teknologi akustik bawah air ini dapat
menunjang eksplorasi dan eksploitasi dalam bidang Arkeologi bawah air
(Underwater archeology) dengan tujuan untuk mengangkat dan mengidentifikasikan
kepermukaan laut benda-benda yang dianggap bersejarah.
e. Penentuan
jalur pipa dan kabel dibawah dasar laut.
Dengan
diperolehnya peta dasar laut secara tiga dimensi dan ditunjang dengan data
subbottom profiler, jalur pipa dan kabel sebagai sarana utama atau penunjang
dapat ditentrukan dengan optimal dengan mengacu kepada peta geologi dasar laut.
Jalur pipa dan kabel tersebut harus melalui jalur yang secara geologi stabil, karena
sarana-sarana tersebut sebagai penunjang dalam eksplorasi dan eksploitasi di
Laut.
f. Analisa
Dampak Lingkungan di Dasar Laut
Teknologi akustik bawah air Side-Scan Sonar ini dapat
juga menunjang analisa dampak lingkungan di dasar laut. Sebagai contoh adalah
setelah eksplorasi dan ekploitasi sumber daya hayati di dasar laut dapat
dilakukan, Side-Scan Sonar dapat digunakan untuk memonitor perubahan-perubahan
yang terjadi disekitar daerah eksplorasi tersebut. Pemetaan dasar laut yang
dilakukan setelah eksplorasi sumber daya non-hayati tersebut, dapat menunjang
analisa dampak lingkungan yang telah terjadi yang akan terjadi.
0 comments:
Posting Komentar
Jangan segan untuk berkomentar . Komentar anda sangat penting bagi kemajuan blog ini .
Silahkan Berkomentar, blog ini dofollow .